cover
Contact Name
Dedi Mulyadi
Contact Email
d3dimulya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riset.geotek@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
ISSN : 01259849     EISSN : 23546638     DOI : -
Core Subject : Science,
RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; Mining.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2007)" : 5 Documents clear
Sekuen Pengendapan Sedimen Miosen Tengah Kawasan Selat Madura Purna Sulastya Putra
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 17, No 1 (2007)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.098 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2007.v17.142

Abstract

ABSTRACT Penelitian sekuen pengendapan sedimen telah dilakukan di kawasan Selat Madura.Daerah penelitian termasuk dalam Cekungan belakang busur Jawa Timur Utara. Penelitian difokuskan pada sedimen Miosen Tengah yang merupakan reservoar utama di cekungan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui runtunan stratigrafi sikuen dan penyebaran system tract-nya yang selanjutnya diaplikasikan untuk mengetahui daerah yang potensial menjadi pemerangkap hidrokarbon. Berdasarkan hasil analisis stratigrafi sikuen dengan menggunakan 18 lintasan seismik dan 2 data sumuran, daerah penelitian terbagi menjadi lima runtunan pengendapan yaitu Sikuen Miosen Tengah – 1 (Sikuen MT – 1) yang terdiri dari Lowstand System Tract Miosen Tengah – 1 (LST MT – 1), Transgressive System Tract Miosen Tengah – 1 (TST MT -1) dan Highstand System Tract Miosen Tengah – 1 (HST MT – 1); Sikuen Miosen Tengah – 2 (Sikuen MT – 2) yang terdiri dari TST MT –2 dan HST MT – 2; Sikuen Miosen Tengah – 3 (Sikuen MT – 3) yang terdiri dari LST MT – 3, TST MT –3 HST MT – 3; Sikuen Miosen Tengah – 4 (Sikuen MT – 4) yang terdiri dari LST MT – 4, TST MT – 4 dan HST MT – 4; dan Sikuen Miosen Tengah – 5 (Sikuen MT – 5) yang terdiri dari TST MT – 5 dan HST MT – 5. Prospek pemerangkapan hidrokarbon di daerah penelitian dijumpai di beberapa bagian. Prospek pemerangkapan hidrokarbon pada endapan LST MT – 3 berupa perangkap antiklin. Prospek pemerangkapan hidrokarbon pada endapan LST MT – 4 yaitu perangkap struktur berupa antiklin dan perangkap stratigrafi berupa pembajian endapan LST MT – 4 sebagai reservoar pada tinggian Miosen Awal. Prospek pemerangkapan hidrokabon pada HST MT – 2 berupa perangkap antiklin. Prospek pemerangkapan hidrokarbon pada HST MT – 3 dan HST MT – 4 berupa perangkap antiklin di dua daerah dan pada endapan HST MT – 5 prospek pemerangkapan hidrokaron juga berupa struktur antiklin. 
Sifat Fisik Lempung Tanjung Morawa Dalam Transformasi Fasa Mineral Berdasarkan Investigasi Difraksi Sinar X Rifki Septawendar
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 17, No 1 (2007)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.859 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2007.v17.141

Abstract

ABSTRAK Investigasi transformasi fasa mineral terhadap sifat fisik lempung Tanjung Morawa sebelum dan setelah proses pembakaran telah dilaksanakan dengan metode Difraksi Sinar X. Sebelum proses pembakaran, dilakukan uji pendahuluan terhadap lempung Tanjung Morawa seperti analisis kimia dan analisis keplastisan untuk mendukung hasil XRD; serta uji termal benda coba setelah dibakar pada suhu 11000C dan 12000C seperti susut bakar, kuat lentur bakar dan peresapan air. Adapun besar butir lempung yang digunakan dalam penelitian ini adalah lolos 80 mesh. Hasil uji pendahuluan menunjukkan; bahwa berdasarkan investigasi XRD, lempung Tanjung Morawa sebelum dibakar mengandung mineral felspar, haloysit, montmorillonit, kuarsa dan mika. Sedangkan pada pembakaran suhu 11000C dan 12000C, lempung Tanjung Morawa mengalami perubahan fasa mineral utama terhadap mullit, kristobalit dan α-kuarsa; dengan perbandingan intensitas peak/puncak yang berbeda. Perubahan ini pula akan mempengaruhi sifat fisis terhadap produk hasil bakar, antara lain: kuat lentur akan meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah mullit dan kristobalit. Harga susut bakar akan meningkat disertai dengan penurunan peresapan air. Kuat lentur bakar, susut bakar dan peresapan air pada suhu bakar 11000C secara berturut-turut 435,91 kg/cm2; 10,29 %; dan 2,12 %. Sedangkan kuat lentur bakar, susut bakar dan peresapan air pada suhu bakar 12000C secara berturutturut 635,92 kg/cm2; 10,80 %; dan 0,37 % 
Penentuan Kadar Emas (Au) Dan Perak (Ag) Metoda Fire Assay: Perbandingan Hasil Analisis Peleburan Tungku Gas Terhadap Tungku Solar Achdia Supriadidjaja
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 17, No 1 (2007)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.851 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2007.v17.154

Abstract

ABSTRAK Metoda penentuan kadar emas dan perak secara fire assay, dikerjakan dalam kaitanya dengan pengujian dua buah tungku peleburan. Kedua buah tungku tersebut masing-masing menggunakan bahan bakar gas dan bahan bakar solar. Tujuannya, untuk membandingkan hasil analisis yang diperoleh. Sebanyak 5.400 gram sampel mengandung emas berukuran butir 150 mesh, dibagi menjadi dua dan masing-masing ditimbang 50 gram sebanyak 28 sampel. Sebanyak 28 sampel bagian dilebur dan dikupelasi pada tungku gas, kemudian 28 sampel bagian dilebur dan dikupelasi pada tungku solar sebagai kalibrasi. Hasil analisis menunjukkan, peleburan dan kupelasi pada tungku gas mencapai kadar emas rata-rata sebesar 57,88 gr/ton dan perak rata-rata sebesar 4,76 gr/ton. Sementara itu, peleburan dan kupelasi pada tungku solar mencapai kadar emas rata-rata sebesar 59,62 gr/ton dan perak rata-rata sebesar 8,77 gr/ton. Selisih rata-rata kadar emas sebesar 1,74 gr/ton dan perak sebesar 4,20 gr/ton. 
Evaluasi Indeks Urban Pada Citra Landsat Multitemporal Dalam Ekstraksi Kepadatan Bangunan - Sukrisyanti
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 17, No 1 (2007)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.211 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2007.v17.153

Abstract

ABSTRACT The information of building density is so necessary in city planning. Monitoring ofthe dynamic city changing can be helped by the remote sensing data, one of them is Landsat image. Supposed to Kawamura (1997), urban index (UI) transformation on Landsat can be used to extract the building density. Application of a transformation is not enough to be adopted only, but it has to be evaluated, in order to increase the transformation accuracy. This research is done to evaluate the UI transformation on Landsat TM (Thematic Mapper) and ETM+ (Enhanced Thematic Mapper plus) images in extracting the density building. The digital image processing of multitemporal images has been done to reach the goal. We used ‘inner ringroad Yogyakarta’ as a research area. This research has got a summary that the UI transformation will be effective if it be applied in built up area only. If the area is a mixture of built up and non built up area, it has to be filtered by land cover layer (built up and non built up area). 
Petrogenesa Basalt Sungai Medana Karangsambung, Berdasarkan Analisis Geokimia Chusni Anshori
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 17, No 1 (2007)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.22 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2007.v17.143

Abstract

ABSTRAK Pada komplek melange di kawasan Karangsambung, terdapat sebaran batuan beku volkanik yang luas. Batuan tersebut diidentifikasi sebagai batuan beku yang terbentuk pada dasar samudera dan berasosiasi dengan pembentukan ofiolit. Basalt di K. Muncar berasosiasi dengan rijang, basalt S. Lokidang terlihat nyata berasosiasi dengan gabro dan peridotit yang mengindikasikan batuan tersebut terbentuk sebagai ofiolit hasil pemekaran tengah samudera. Basalt S. Medana pelamparannya luas, namun asosiasi dengan gabro, peridotit dan rijang tidak dijumpai, untuk itulah penelitian ini dilakukan. Analisis kimia unsur utama dan unsur jarang dengan metode ICP dan ICPMS telah di lakukan pada 1(satu) buah conto basalt S. Medana, serta menggunakan 3(tiga) buah data pembanding basalt dari kelompok ofiolit di Karangsambung Utara. Program aplikasi Newped digunakan untuk penghitungan mineral normatif serta pengeplotan pada diagram trilinear maupun biner. Berdasarkan analisis tersebut ternyata basalt S. Medana termasuk basalt tholeit yang sangat jenuh silika, terbentuk pada daerah punggungan tengah samudera (NMORB) pada saat fraksinasi mantel bumi (mantle fractionates) hingga sebelum terjadinya tumbukan (pre plate collision). 

Page 1 of 1 | Total Record : 5